Jumat, 04 November 2016

PENGOLAHAN DESKRIPTIF


JUMLAH PEROKOK
TAHUN
48,3 juta jiwa
2006
50,6 juta jiwa
2007
52,9 juta jiwa
2008
54,3 juta jiwa
2009
55,7 juta jiwa
2010
57,2 juta jiwa
2011
JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA




Dari table distributive frekuensi yang sudah di buat dapat perhitunga sebagai berikut:

    1.) Rata-rata hitung/ nilai tengah (mean)

Mean dari sekumpulan data adalah jumlah seluruh data dibagi banyaknya data

 Rumus mean : 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvq9s-Ia5gNEzlVsj5YNXgBuizY3dz8oymCTmghHWmKw6r2z6fH65J-EM7Lf9vIukl2wBWfU3b3bnTME3cHLdN0BgEmQos0ApqbMYTvCdorcYlgSLbmy_YGnd6XNhHh2tljz6pWqbZj0M/s1600/CaptureKHYGHGG.JPG

X = 48,3 + 50,6 + 52,9 + 54,3 + 55,7 + 57,2 / 6
   = 53,1
2.)   Median
Median adalah nilai tengah dari sekupulan data yang telah diurutkan dari terkecil ke terbesar.

Tentukan median dari data berikut!

48.3, 50.6, 52.9, 54.3, 55.7, 57.2
Jumlah data =  6
Maka data diurutkan sebagai berikut :
48.3, 50.6, 52.9, 54.3, 55.7, 57.2
Karena jumlah data genap maka dua data ditengah di jumlah kemudian di bagi 2
52.9 + 54.3/2 = 53.6

3.)  Modus
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang frekuensinya paling banyak, modus dinotasikan dengan Mo.
            Tentukan modus dari data berikut !
48.3, 50.6, 52.9, 54.3, 55.7, 57.2
  Dari data diatas menyatakan bahwa tidak ada data yang sering muncul, sehingga diambil dari data terbesar yaitu 57.2

4.)  Range
Range (wilayah) sekumpulan data beda antara pengamatan terbesar dan terkecil dalam kumpulan data tersebut.
        Tentukan modus dari data berikut !
48.3, 50.6, 52.9, 54.3, 55.7, 57.2
57.2 – 48.3 = 8.9

 5.)  Ragam
           Ragam (variance) populasi tertinggi 

S =( 57.2 - 53.1)2 / 6-1
S = 16.81 / 5
S = 3.362
6.)  Simpangan baku (standar deviasi)
Simpangan baku (standar deviasi) adalah ukuran persebaran data. Simpangan ini bisa diartikan jarak antara nilai hasil pengukuran dengan nilai rata-rata.
48.3, 50.6, 52.9, 54.3, 55.7, 57.2
S = √3196

S = 319



                                     

Kamis, 13 Oktober 2016

Jumlah perokok di Indonesia

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr Lily Sriwahyuni Sulistyowati mengatakan, jumlah perokok di Indonesia saat ini mencapai 90 juta jiwa. Berdasarkan riset Atlas Tobbaco, ujar Lily, Indonesia menduduki rangking satu dengan jumlah perokok tertinggi di dunia. "Bisa dibilang Indonesia itu juara merokok," ujarnya, Selasa (24/5).



Indonesia menduduki rangking pertama dalam jumlah perokok disusul Rusia rangking kedua, kemudia Cina, Filipina, dan Vietnam. Sebanyak dua dari tiga laki-laki di Indonesia adalah perokok.

berikut tabel peningkatan jumlah perokok dari 2006 - 2011



"Ini menyedihkan kalau hanya juara merokok. Kalau juara bulu tangkis baru membanggakan," kata Lily.

Apalagi di Indonesia pemandangan bapak menggendong anaknya yang masih kecil sambil merokok sudah biasa. Makanya tidak heran kalau anak-anak usia 10-14 tahun sudah mulai merokok.
Anak-anak mulai merokok karena mereka mencontoh bapaknya yang perokok. Sebab orang tua merupakan contoh model bagi anaknya. "Apalagi remaja sedang mencari jati diri. Mereka senang mencoba hal-hal baru seperti rokok," ujar Lily


berikut data diagram pie perokok di indonesia
.


Lily mengatakan, tingginya jumlah perokok di Indonesia turut meningkatkan jumlah pasien penyakit tidak menular. Sebagian besar faktor risiko penyakit tidak menular, salah satunya adalah kebiasaan merokok.
Lily mengungkapkan, data tahun 2014, beban penyakit di Indonesia, sebanyak 71 persen akibat penyakit tidak menular, seperti jantung, stroke, kanker, diabetes, dan gagal ginjal.
"Penyakit tidak menular ini telah menjadi penyebab utama kematian di Indonesia," kata Lily.

berikut diagram penyebab kematia terbanyak di dunia


Dokter spesialis paru dari RUmah Sakit Persahabatan, Agus Dwi Susanto mengatakan, rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia, sebanyak 60 di antaranya bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.
Agus mengungkapkan, pasien kanker paru, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), stroke, dan jantung koroner, kebanyakan adalah perokok.